Selasa, 22 November 2016

Filled Under:

Rasa manisnya iman dan shalat khusyuk




Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Saudara/i ku semuanya di Grup Tauhid Murni yang di Rahmati Allah SWT., ini. 1. Rasa manisnya iman yang sesungguhnya, bisa dirasakan bagi orang yang benar-benar telah "M'arifatullah". Bisa juga dikatakan orang yang telah merasakan buah dan daunnya pohon "Sidratul Muntaha" Kutipan Hadits. Aku melihat Shidratul-Muntaha di langit ke tujuh. Buahnya seperti kendi daerah Hajar, dan daunnya seperti telinga gajah. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam. Kemudian aku bertanya, “Wahai Jibril, apakah keduanya ini?” Dia menjawab, “Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat. (HR. Bukhari 3207) Salah satu syarat merasakan manis iman yang sesungguhnya adalah. Kutipan Hadits. Dari Anas, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka.” (Shahih Bukhari ke-16) Jadi bagaimana rasa "Manisnya Iman" yang sesungguhnya..? Jawaban singkatnya. Lebih nikmat dari hasil mengisap rokok daun ganja dan sejenisnya. Itibar. Maka itu orang yang telah Ma'rifatullah, merasa nikmat ketika memakai sorban dikepalanya. 2. Shalat itu adalah "M'irajnya" bagi orang yang telah M'arifatullah, karena telah bisa shalat khusyuk. Yang pertama hilang dari umat Islam adalah khusyuk dalam Shalat. Kutipan Hadits.
Yang pertama akan hilang ari umatku adalah khusyu’, hingga kalian tidak lagi melihat orang khusyu’. (H.R. Tabrani; Sahih)
Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu’, dan apa yang paling akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada lagi orang khusyu'” (al-Madarij 1/521). Jadi bagaimana rasanya "Khusyuk dalam Shalat tersebut. Jawaban singkatnya. Lebih nikmat dari orang yang diberi morfin atau sejenisnya. Maka itu orang Ma'rifatullah yang telah khusyuk shalatnya, akan pernah melakukan shalat sampai bengkak kakinya seperti Rasulullah Muhammad SAW. Karena tidak merasakan sakit dan capek melakukan shalat sepanjang malam. Itibar. Kisah Ali bin Abi Thalib ra., ketika dicabut anak panah yang tertancap dibadannya lagi beliau shalat. Dan tidak ada merasakan sakit karena khusyuk dalam shalat. Zaman sekarang orang yang tidak merasakan sakit waktu anak panah tertancap dibadannya adalah orang yang diberi morfin atau sejenisnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 TAUHID MURNI.

Designed by ZMTemplates