Rabu, 23 November 2016

Filled Under:

Kendaraan atau tunggangan Ma'rifatullah dari perspektif Isra' dan Mi'raj Rasulullah Muhammad SAW.







Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


Saudara/i ku semuanya di grup Tauhid Murni yang di Rahmati Allah SWT, ini.

Kendaraan atau tunggangan Ma'rifatullah dari perspektif Isra' dan Mi'raj Rasulullah Muhammad SAW.

1. Buraq.
kendaraan RasululIah Muhammad SAW., Isra' dari Baitul Haram (Mekah) ke Baitul Maqdist (Palestina).

Hikmahnya.
- Kiblat Syaria't (Baitul Haram/Mekah) pindah ke kiblat Hakikat (Baitul Maqdist).
Pindah ilmu dari Syaria't ke Tariqat.

- Buraq.
Adalah binatang dari sorga.
Jadi jiwa binatang yang ada di diri kita di bersihkan.
Yang membedakan Manusia dan Binatang adalah Akal (Afaala Taqilun).

Caranya., belajar Ilmu Tauhid agar Akalnya Cerdas.

2. Batu.
Kendaran Buraq di tambatkan atau ditinggalkan Rasulullah Muhammad SAW di Baitul Maqdist.

Rasulullah Muhammad SAW., dari Baitul Maqdist sampai langit 8 Naik diatas sebuah batu (Seperti naik lift zaman sekarang)

Dilangit ketujuh Rasulullah Muhammad SAW Shalat di Baitul Makmur.

Hikmahnya.
- Tinggalkan kendaraan Buraq., Hikmahnya tinggalkan semua Ilmu Tauhid dan lainnya.
Karena Ilmu merupakan Hijab untuk sampai Pada-Nya.

- Batu adalah melambangkan hati (mencium batu hajar aswad hakikatnya memelihara hati/melembutkan hati).
Tinggalkan semua amalan Ilmu Tauhid dan Ilmu lainnya.
Praktek dan amalkan Ilmu Tasawuf (Ilmu Hati), sesungguhnya kunci Ilmu Tasawuf adalah di praktek dan pengamalan.

- Sesungguhnya dalam diri manusia ada segumpal darah.
Apa bila rusak segumpal darah tersebut, rusaklah manusianya.
Segumpal darah tersebut adalah hati.

- Apabila tetap bermain di Ilmu Akal dan tidak melanjutkan ke Ilmu hati.
Pada umumnya orang tersebut menjadi rusak, terutama agamanya.

-  Dilangit ketujuh Rasulullah Muhammad SAW Shalat di Baitul Makmur.
Hikmahnya., pemahaman atau maqom ilmu Hakikat hanya sampai Langit ke tujuh atau Baitul Makmur.

3. Dengan Nur (Nurun alan Nurin) 
Dari langit ke 8 Sampai langit ke sepuluh Rasulullah Muhammad SAW dilapisi oleh Nur naik sampai langit 10.

Malaikat Jibril as tidak ikut naik sebagaimana sebelumnya. 
Karena takut hancur terbakar.

Hikmahnya.
- Apabila diri telah penuh dengan Nur (cahaya) Ilmu dan Hikmah.
Allah SWT dan Hamba-Nya akan mulai punya Rahasia.
Dan siapapun tidak bisa mengetahui termasuk Malaikat.  

- Malaikat Jibril as tidak ikut karena takut.
Hikmahnya., pada umumnya fase ini orang banyak yang tidak sanggup, karena takut mati dan takut miskin.

Seperti kisah Nabi Musa as dan Nabi Khaidir as melobangi perahu.
Nabi Musa as, ketakutan tenggelam. 
Hakikatnya Nabi Musa as takut tenggelam dalam Lautan Ma'rifatullah.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 TAUHID MURNI.

Designed by ZMTemplates