Rabu, 23 November 2016

Filled Under:

Lintasan Sejarah Rasulullah Muhammad SAW., Sampai Ma'rifatullah atau Isra' dan Mi'raj






Assalamua'laikum Wr.. Wb.. 

Saudara/i ku semuanya di Grup Tauhid Murni yang di Rahmati Allah SWT., ini.

Lintasan Sejarah Rasulullah Muhammad SAW., sampai Ma'rifatullah atau Isra' dan mi'raj.
1. Masa Balita Rasulullah Muhammad SAW.:
Masa balita Rasulullah Muhammad SAW., ditinggalkan kedua orang tuanya karena meninggal dunia.
Dan di besarkan di perkampungan bersama orang menyusuinya.

Hikmahnya.:
- Rasulullah Muhamad SAW., tidak terpengaruh oleh lingkungan orang "Kafir Qurais".
- Sudah terlatih hidup mandiri dari kecil, karena kedua orang tuanya tidak ada.

Kesimpulan..:
Rasulullah Muhammad SAW, tetap terjaga "Fitrah" nya dari agama apapun.

Itibar.:
Nabi Ibrahim as, waktu lahir sampai dewasa di besarkan dalam Goa.
"Fitrah" nya pun tetap terjaga, jika dibesarkan dalam lingkungan orang tuanya.
Akan terpengaruh jiwa dan mentalitasnya dari orang tuanya yang tukang bikin berhala.

2. Masa anak-anak sampai remaja Rasulullah Muhammad SAW.:
Setelah kedua orang tuanya meninggal Rasulullah Muhammad SAW., dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib.
Abdul Mutahlib adalah seorang pemimpin kaum Qurais, Rasulullah Muhammad SAW., sering dibawa kakeknya ke Majelis kaum Qurais rapat sesama pemimpin kaum Qurais (seperti MPRnya di Indonesia zaman sekarang).

Tidak beberapa lama Rasulullah Muhammad SAW., bersama kakeknya pun meninggal dunia.
Kemudian Rasulullah Muhammad SAW., di asuh oleh pamannya Abu Thalib yg hidupnya sederhana. 

Padahal paman Rasulullah Muhammad SAW., masih ada yg lain kaya raya, seperti Abu lahab dan Abu Jahal.
Karena Rasulullah Muhammad SAW., dibesarkan pamannya yg hidup sederhana.
Kemudian Rasulullah Muhammad SAW., memilih menjadi gembala, agar tidak memberatkan pamannya Abu Talib.

Hikmahnya.:
- Jika Rasulullah Muhammad SAW., tetap di besarkan oleh kakeknya sampai dewasa maka bisa jadi Rasulullah Muhammad SAW., akan menjadi pemimpin "Kafir Qurais".
- Jika Rasulullah Muhammad SAW., dibesarkan oleh pamannya yg kaya raya, seperti Abu Lahab dan Abu Jahal.
Maka akan pindah jiwa dan ,mentalitas Abu lahab atau Abu Jahal pada Rasulullah Muhammad SAW.

Kesimpulan.
Rasulullah Muhammad SAW., dari balita sampai dewasa tidak terpengaruh jiwa dan mentalitasnya dengan agama lingkungannya atau agama "Kafir Qurais".

Itibar.:
Bagi Saudara/i ku yang ingin menapaki spritual "Tauhid Murni" lepaskan segala agama dan kepercayaan yang telah "Mendoktrin" Saudara/i ku.

Sesungguhnya., anak itu lahir suci (fitrah ke Islaman) orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majuzi.

Maka.:
TERJAGALAH FITRAH (KE ISLAMAN) RASULULLAH MUHAMMAD SAW SAMPAI DEWASA., SALAH SATUNYA DAPAT GELAR "AL-AMIN" ORANG YANG "JUJUR".

Jadi,:
Dasar "Fitrah" atau ke-Islaman adalah "JUJUR".
Di landasi sifat, jiwa dan metalitas yang "Jujur" Rasulullah Muhammad SAW, berhasil menjadi Saudagar yang sukses.

3. Rasulullah Muhammad SAW., mencari kebenaran yang "Hakiki".
Selama Rasulullah Muhammad SAW., bolak-balik berdagang, banyak menemukan beberapa macam agama dan alirannya.

Awalnya Rasulullah Muhammad SAW sering diskusi dengan Waraqa bin Naufal seorang penganut agama Nasrani yang banyak menterjemahkan Bible ke bahasa Arab.

Rasulullah Muhammad SAW., yang jiwa dan mentalitas "Fitrahnya" masih mendominasi dirinya, belum mendapat kebenaran yang "Hakiki" selama berdiskusi dengan Waraqa bin Naufal.

Rasulullah Muhammad SAW., sering pergi ber-Tahanus (mencari kebenaran yang Hakiki) ke Goa Hira, sebagaimana kebiasaan orang Qurais juga di zaman itu.

Sebelum Rasulullah Muhammad SAW., mendapat Wahyu pertama di Goa Hira, sudah sering bermimpi menemukan kebenaran.

Di Bulan Ramadhan Rasulullah Muhammad SAW., dapat wahyu yang pertama.
Menemukan kebenaran yang nyata dan tidak hanya dalam mimpi, bertemu lansung dengan Malaikat Jibril as.

Kesimpulan.;
- Kebenaran yang "Hakiki" harus dicari dengan semaksimal mungkin, dengan memaksmalkan potensi diri yang ada.
- Kebenaran yang "Hakiki" didapati oleh usaha sendiri bukan katanya-katanya atau mendengar pendapat orang lain.

Itibar.:
Banyak para penempuh jalan Spritual yang Saya temukan baik di Dunia nyata maupun di Dunia Maya.
Menganggap dirinya telah sampai pada-Nya atau Ma'rifatullah, pada fase ini.
Padahal masih sama dengan waktu Rasulullah Muhammad SAW., mendapat wahyu pertama atau Fase awal Rasulullah Muhammad SAW menjadi nabi dan Rasul di Mekah.

4. Fase Mekah.:
13 Tahun perjuangan Rasulullah Muhammad SAW., di Fase Mekah.
Banyak mendapat ujian dan cobaan, dan berjuang dengan sepenuh jiwa, raga dan harta.
- Di hina, di caci maki dan lain-lain.
- Habis harta Rasulullah Muhammad SAW sebagai seorang pedagang yang sukses dizamannya (zaman sekarang sama dengan seorang Konglomerat), dan harta Istrinya seorang yg memodali pedagang dizamanya (Zaman sekarang sama dengan seorang Bankir).
Sampai diganjal perut Rasulullah Muhammad SAW., dengan batu menahan lapar.

Kesimpulan.:
Untuk mencapai pada Ma'rifatullah harus lulus dari bermacam-macam ujian seperti.:
- Dihina, di caci, di maki, dikatakan Gila dan lain-lain.
- Habis semua harta, agar tidak ada lagi yg dibanggakan selain Allah SWT.

Itibar.:
Banyak penempuh jalan Spritual yang menghindar atau tidak sanggup di fase ini, karena.:
- Takut mati dan takut miskin.
- Suka bersedih dan berduka cita (keluh kesah).

5. Sebelum peristiwa Isra' dan Mi'raj.
- Paman Rasullah Muhammad SAW., Abu Thalib meninggal dunia, seorang yang selalu membela Rasulullah Muhammad SAW, dengan harta jiwa dan raga.
- Istri Rasulullah Muhammad SAW., Khadijah meninggal dunia, seorang wanita yang selalu menghiburnya dalam keadaan suka dan duka dalam menegakkan "Tauhid murni".
- Hilangnya harapan Rasulullah Muhammad SAW., dalam berda'wah.
Karena orang Ta'if. kampung Ibu Rasulullah muhammad SAW ternyata juga menolak Da'wahnya, di samping kampung Ayahnya Mekah telah menolaknya sebelumnya.
- Menolak Tawaran Malaikat Jibril as, yang ingin membalikkan gunung Uhud agar orang Ta'if menderita seperti kaum Thamud.

Hikmahnya.:
- Sesungguhnya., orang yang akan mencapai Ma'rifatullah tidak ada lagi yang di banggakan, di harapkan pertolongan dan perlindungan dari pada Allah SWT.
- Sesungguhnya., orang yang ingin Ma'rifatullah tidak mengharapkan pertolongan dari siapapun termasuk Malaikat Jibril as, apalagi mau minta pertolongan pada Jin (Ghodam), Syaitan (Kesaktian) dan Manusia (Penguasa, Hartawan) serta lainnya.

Itibar.:
- Nabi Ibrahim as, juga menolak pertolongan dari Malaikat Jibril as.
- Nabi Ayub as, tahan dengan segala penyakit, habis hartanya, anak-anaknya, Istrinya tinggal satu dan lain-lain.

KALAU SUDAH LULUS DENGAN SEGALA UJIAN DAN COBAAN DARI ALLAH SWT.
INSYA ALLAH AKAN MA'RIFATULLAH YANG SEBENARNYA.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 TAUHID MURNI.

Designed by ZMTemplates