Selasa, 22 November 2016

Filled Under:

RASA TERSEBUT YANG DISEBUT MANISNYA IMAN.






Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Saudara/i ku semuanya di grup Tauhid Murni yang di Rahmati Allah SWT, ini.

Postingan yang sering Saya (Joni Fatria) ulang.

Mohon.. maaf.. Duhai.. Saudara/i ku semuanya.
Bukan suatu kesombongan dan berbangga diri.

Terus terang sudah bosan Saya mendengar., jawaban tentang "Rasa" baik di Dunia nyata maupun di Dunia Maya.
Yang menjawab atau mengatakan.:
RASA ITU TIDAK BISA DIKATAKAN.

Sesungguhnya.
Rasa itu bisa dikatakan "Rasanya", bagi orang-orang yang benar-benar merasakan "Rasa" tersebut.
Pengalaman Pribadi Saya (Joni Fatria).
Sesungguhnya., "Rasa" tersebut lebih nikmat daripada mengisap rokok daun ganja.
1. Bagi orang yang telah "Baqa", rasa tersebut menetap tanpa harus berdzikir Jahar, Kahfi atau Siir.

2. Kalau Shalat khusyuk., lebih nikmat lagi "Rasanya".

Itibar.
Ali bin Abi Thalib ra., pernah kena panah kakinya waktu Jihad Fisabilillah.
Kemudian ada Sahabat yang mau membantu mencabut anak panah yang menancap tersebut.
Tapi di larang Ali bin Abi Thalib ra.

Kata Ali bin Abi Thalib ra., pada Sahabat yang mau membantu mencabut panah yang tertancap di kakinya tersebut.
"Kalau mau membantu mencabut panah yang menancap dikakinya.
Silahkan cabut waktu Saya lagi shalat".

Kemudian Sahabat mencabut panah yang tertancap dikaki Ali bin Abi Thalib ra tersebut., sedang beliau shalat Khusyuk.

Waktu anak panah yang tertancap dikaki Ali bin Abi Thalib ra, di cabut.
Ali bin Abi Thalib ra., tidak merasakan sakit.

Jadi.
Zaman sekarang orang bisa demikian, adalah orang telah mengkosumsi "Morfin" atau sejenisnya.

Sesungguhnya.

RASA TERSEBUT YANG DISEBUT MANISNYA IMAN.

Salah satu cara mendapatkan Rasa Manisnya Iman tersebut., adalah.

Kutipan Hadits.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ?anhu, dia berkata, " Rasulullah shallallahu ?alaihi wasallam bersabda, artinya,
"Ada tiga hal, yang jika tiga hal itu ada pada seseorang, maka dia akan merasakan manisnya iman. (Yaitu); Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; Mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah; Benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan darinya, sebagaimana bencinya jika dicampakkan ke dalam api." (Muttafaq ?alaih)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 TAUHID MURNI.

Designed by ZMTemplates