Rabu, 23 November 2016

Filled Under:

Kufar, Kafir, Kufur

Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


Saudara/i ku semuanya di Grup Tauhid Murni yang di Rahmati Allah SWT ini.

Kufar, Kafir, Kufur

Kāfir (bahasa Arab: كافر kāfir; plural كفّار kuffār) secara harfiah berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah (sebagai lawan dari kata syakir, yang berarti orang yang bersyukur).

Kafir menurut.:
1. Islam atau Ilmu Syaria't adalah "Kufar".
Keluar dari Agama Islam.

2. Iman atau Ilmu Tauhid adalah "Kafir" tidak Meng-Esakan Allah SWT atau menyamakan Allah SWT dengan Makhluk.

3. Ihsan atau Ilmu Tasawuf adalah "Kufur" lebih mencintai makhluk daripada Allah SWT.

4. Tauhid Murni adalah Tidak menjadi "Hamba-Nya".
Shalat, Ibadah, Hidup dan Matinya bukan karena Allah SWT.

Maka orang yang "Tauhid Murni".
Akan memnghindar dari segala sesuatu yang membuatnya menjadi "Hamba Makhluk" dan menghalanginya menjadi "Hamba-Nya" (Hamba Allah SWT).

Orang "Tauhid Murni" lebih mencintai Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW daripada selainnya.
Sebagaimana Allah berfirman
,
(قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ) [التوبة: 24]
“Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (At-Taubah: 24)

Dari Anas Bin Malik dari Nabi shallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidak "Sempurna" iman salah seorang kalian sehingga Allah dan rasulNya lebih dia cintai daripada selainnya, dan hingga ia dilempar ke neraka lebih disukainya dari pada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya. Dan tidak "Sempurna" iman salah seorang kalian sehingga saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya atau manusia semuanya”. (HR. Ahmad)

Dari Anas ia berkata: Seseorang mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Salam lalu bertanya: Wahai Rasulullah, kapankah kiamat terjadi? Lalu nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri untuk shalat, seusai shalat Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Salam bertanya: “Mana si penanya tentang hari kiamat tadi?” orang itu menjawab: Saya wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bertanya: “Apa yang telah kau persiapkan untuknya?” orang itu menjawab: Aku tidak menyiapkan sekian banyak shalat dan puasa untuknya, hanya saja aku mencintai Allah dan rasulNya. Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Salam bersabda: “Seseorang bersama orang yang ia cintai dan engkau bersama orang yang kau cintai.” Aku tidak mengetahui kebahagian kaum muslimin setelah Islam seperti kegembiraan mereka karena hal ini. (HR. Tirmidzi)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasul Saw bersabda; “Sesungguhnya Allah membagi akhlak kalian sebagaimana membagi rizki, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang Dia cinta, dan tidak Dia cinta, tetapi Dia tidak mengaruniai iman kecuali kepada orang yang Dia cinta”. (HR. Hakim)
Kesimpulannya.

Tanda cinta kepada Allah adalah mencintai Al-Qur’an, dan tanda cinta kepada keduanya adalah mencintai Nabinya. Tanda mencintai Nabi adalah mencintai sunnah dan tanda mencintai sunnah adalah mencintai akherat, tanda mencintai akherat adalah benci kepada dunia dan tanda membenci dunia adalah hanya mengambil dunia untuk bekal dan pengantar menuju akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 TAUHID MURNI.

Designed by ZMTemplates