Selasa, 22 November 2016

Filled Under:

Apakah Roh laki-laki atau perempuan



Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Saudara/i ku semuanya di Grup Tauhid Murni yang di Rahmati Allah SWT., ini.

Apakah ruh itu lelaki atau perempuan.?

Jawaban singkat status diatas. Roh bukan laki-laki maupun perempuan. Itibar. Seperti Malaikat. Timbul pertanyaan baru. Apa kenikmatan "Roh".!? Seperti berhubungan suami misalnya, yang pada umumnya dikatakan "Sorga Dunia". Kesimpulan pertanyaan apa kenikmatan "Roh" atau "Sorganya Roh" itu..!? =========== Jawaban singkatnya adalah melihat Wajah Allah SWT nantinya di Akhirat dan merasakan manisnya iman yang sesungguhnya di Dunia. Sesungguhnya. Nikmat melihat "Wajah Allah SWT"., tersebut. TIDAK PERNAH TERLINTAS DALAM HATI DAN TERBAYANGKAN DI FIKIRAN. Kalau. Nikmatnya segala macam makanan, minuman serta bidadari sorga, masih bisa dibayangkan. Kutipan ayat. “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (melihat wajah Allah Ta’ala). Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya” (QS Yunus:26). Arti “tambahan” dalam ayat ini ditafsirkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih, yaitu kenikmatan melihat wajah Allah Ta’ala, dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling memahami makna firman Allah Ta’ala[Lihat kitab “syarhul ‘aqiidatil waashithiyyah”]. Dalam hadits yang shahih dari seorang sahabat yang mulia, Shuhaib bin Sinan ra Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Jika penghuni surga telah masuk surga, Allah Ta’ala Berfirman: “Apakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan surga)? Maka mereka menjawab: Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari (azab) neraka? Maka (pada waktu itu) Allah Membuka hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Maha Mulia), dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat (wajah) Allah Ta’ala”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat tersebut di atas ( Shahih Muslim no. 181).

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 TAUHID MURNI.

Designed by ZMTemplates